Sunday 12 October 2008

Prospek pertanian Organik

Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan �Back to Nature� telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Peluang Pertanian Organik di Indonesia

Luas lahan yang tersedia untuk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Dari 75,5 juta ha lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian, baru sekitar 25,7 juta ha yang telah diolah untuk sawah dan perkebunan (BPS, 2000). Pertanian organik menuntut agar lahan yang digunakan tidak atau belum tercemar oleh bahan kimia dan mempunyai aksesibilitas yang baik. Kualitas dan luasan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lahan. Lahan yang belum tercemar adalah lahan yang belum diusahakan, tetapi secara umum lahan demikian kurang subur. Lahan yang subur umumnya telah diusahakan secara intensif dengan menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia. Menggunakan lahan seperti ini memerlukan masa konversi cukup lama, yaitu sekitar 2 tahun.

Volume produk pertanian organik mencapai 5-7% dari total produk pertanian yang diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negara-negara maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian organik lebih banyak didominasi oleh negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.

Potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri sangat kecil, hanya terbatas pada masyarakat menengah ke atas. Berbagai kendala yang dihadapi antara lain: 1) belum ada insentif harga yang memadai untuk produsen produk pertanian organik, 2) perlu investasi mahal pada awal pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar steril dari bahan agrokimia, 3) belum ada kepastian pasar, sehingga petani enggan memproduksi komoditas tersebut.

Areal tanam pertanian organik, Australia dan Oceania mempunyai lahan terluas yaitu sekitar 7,7 juta ha. Eropa, Amerika Latin dan Amerika Utara masing-masing sekitar 4,2 juta; 3,7 juta dan 1,3 juta hektar. Areal tanam komoditas pertanian organik di Asia dan Afrika masih relatif rendah yaitu sekitar 0,09 juta dan 0,06 juta hektar (Tabel 1). Sayuran, kopi dan teh mendominasi pasar produk pertanian organik internasional di samping produk peternakan.

Tabel 1. Areal tanam pertanian organik masing-masing wilayah di dunia, 2002

No. Wilayah Areal Tanam (juta ha)

1. Australia dan Oceania 7,70
2. Eropa 4,20
3. Amerika Latin 3,70
4. Amerika Utar 1,30
5. Asia 0,09
6. Afrika 0,06

Sumber: IFOAM, 2002; PC-TAS, 2002.

Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing di pasar internasional walaupun secara bertahap. Hal ini karena berbagai keunggulan komparatif antara lain : 1) masih banyak sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, 2) teknologi untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati dan lain-lain.

Pengembangan selanjutnya pertanian organik di Indonesia harus ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar global. Oleh sebab itu komoditas-komoditas eksotik seperti sayuran dan perkebunan seperti kopi dan teh yang memiliki potensi ekspor cukup cerah perlu segera dikembangkan. Produk kopi misalnya, Indonesia merupakan pengekspor terbesar kedua setelah Brasil, tetapi di pasar internasional kopi Indonesia tidak memiliki merek dagang.

Pengembangan pertanian organik di Indonesia belum memerlukan struktur kelembagaan baru, karena sistem ini hampir sama halnya dengan pertanian intensif seperti saat ini. Kelembagaan petani seperti kelompok tani, koperasi, asosiasi atau korporasi masih sangat relevan. Namun yang paling penting lembaga tani tersebut harus dapat memperkuat posisi tawar petani.

Pertanian Organik Modern

Beberapa tahun terakhir, pertanian organik modern masuk dalam sistem pertanian Indonesia secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern berkembang memproduksi bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan sistem produksi yang ramah lingkungan. Tetapi secara umum konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal dan masih banyak dipertanyakan. Penekanan sementara ini lebih kepada meninggalkan pemakaian pestisida sintetis. Dengan makin berkembangnya pengetahuan dan teknologi kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, biokimia dan lain-lain, pertanian organik terus berkembang.

Dalam sistem pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan oleh negara-negara pengimpor dengan sangat ketat. Sering satu produk pertanian organik harus dikembalikan ke negara pengekspor termasuk ke Indonesia karena masih ditemukan kandungan residu pestisida maupun bahan kimia lainnya.

Banyaknya produk-produk yang mengklaim sebagai produk pertanian organik yang tidak disertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu:

a) Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintetis. Pengendalian OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran, maupun agensia hayati. Tim untuk merumuskan sertifikasi nasional sudah dibentuk oleh Departemen Pertanian dengan melibatkan perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang terkait.

b) Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik.

Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik di Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman rempah dan obat, serta peternakan, (Tabel 2). Menghadapi era perdagangan bebas pada tahun 2010 mendatang diharapkan pertanian organik Indonesia sudah dapat mengekspor produknya ke pasar internasional.

Tabel 2. Komoditas yang layak dikembangkan dengan sistem pertanian organik

No. Kategori Komoditi

1. Tanaman Pangan Padi
2. Hortikultura Sayuran: brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong dan baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk dan manggis.
3. Perkebunan Kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada, vanili dan kopi.
4. Rempah dan obat Jahe, kunyit, temulawak, dan temu-temuan lainnya.
5. Peternakan Susu, telur dan daging

Friday 10 October 2008

go to LKMM in UNRAM

salam profesi

sesuai dengan instruksi dr DPP setiap DPW harus mengadakan LKMM sebelum padma ksatria,
untuk DPW IV sendiri diadakan di Universitas Mataram pada tanggal 26 november 2008

maka setiap institusi harap mempersiapkan kader-kadernya pada LKMM mendatang.

Saturday 4 October 2008

met idul fitri 1429 H

SALAM PROFESI

setelah ULtah POPMASEPI kemarin semogaga POPMASEPI bisa lebih kokoh berdiri ditengah segala ancaman maupun tantangan yang dihadapi POPMASEPI sendiri.

tentunya semua itu tidak akan terwujud tanpa adnya kerjasama seluruh elemen di dalamnya yaitu seluruh institusi yang tergabung dalam POPMASEPI DPW IV, punya siapakan POPMASEPI???
tentunya punya kita dan juga sudah jd kewajiban qt tuk memajukan POPMASEPI khusunya DPW IV

seiring datangnya hari idul fitri 1429 H maka segenap pengurus POPMASEPI DPW IV mengucapkan "selamat hari raya idul fitri" segala khilaf dan salah selama menapaki perjalanan yang tlah lalu smga bisa termaafkan.
dan POPMASEPI bisa menjadi wadah untuk menjalin kejasama antar semua institusi.
AMIN.....

Thursday 28 August 2008

penarikan iuran kas popmasepi dpw iv

sehubungan dengan kelancaran arus keuangan popmasepi dpw iv
dari pihak bendahara umum popmasepi dpw iv
menginsturksikan

Diharap kerjasamanya untuk membayar iuran kas popmasepi dpw iv pada saat LKMM di Universitas Mataram

Atas perhatian dan kerjasamanya terima kasih

attention......

salam profesi

sehubungan dgn pendataan alumni popmasepi
maka mohon kerjasama kepada tmn2 di semua institusi yg tergabung dalam popmasepi dpw iv agar berkoordinasi dgn ketua jurusan msg2 untuk mendapatkan database alumni

terima kasih ats krjasamanya

by co infokom dpw iv

Thursday 21 August 2008

ayo bangkit

salam profesi


buat semua pengurus dpw iv semangat donk jg jaga komunikasi


make the good team works...

salam profesi

Dengan berbekal semangat kemerdekaan RI ke 63
smga Indonesia bs menjadi lebih baik di semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara
amin...


khususnya buat semua pengurus dan anggota dpw iv popmasepi agar membantu menyukseskan sosialisasi popmasepi pada masa orientasi mahasiswa baru

juga ikut mengisi media komunikasi yg telah dimiliki dpw iv popmasepi dengan informasi2 yg bersifat membangun demi kemajuan popmasepi dpw iv


tiada ikhtiar yg tidak berorientasi ke perbaikan walau kita tidak luput dari keterbatasan

JAYA!!!!!! popmasepi dppw iv

Tuesday 6 May 2008

Program Kerja Popmasepi DPW IV periode 2008/2010

SELAMAT dan SUKSES ATAS PELANTIKAN PENGURUS DPW IV

Semoga Dapat Menjalankan Tugas

Dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat membawa POPMASEPI DPW IV

Lebih baik sesuai dengan yang telah diamantakan




STRUKTUR

DEWAN PENGURUS WILAYAH IV

PERHIMPUNAN ORGANISASI PROFESI MAHASISWA SOSIAL

EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

(DPW IV POPMASEPI)

MASA BAKTI 2008-2010



KETUA : DEWI ARIMBY B (UNEJ)

SEKRETARIS : HERMAN FELANI (UNEJ)

BENDAHARA : MASHITA REFANI P (UNEJ)


  1. BIDANG KESKRETARIATAN

KETUA : PUTRI ADITYA (UNEJ)

SEKRETARIS : THRISNA (UNEJ)

ANGGOTA : RANI (UNEJ)


  1. BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT

KETUA : MAHARDIKA G (UNUD)

SEKRETARIS : NI PUTU DARMADIYANTI (UNUD)

ANGGOTA :

    • ERWAN EKO RAHARJO (UMM)

    • SITI INDAYANI (UNIJOYO)

    • LILIK TRIYANTO (UNRAM)

  1. BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA

KETUA : DEDI BUANA MUNTE (UNRAM)

SEKRETARIS : HUSNUL HOTIMAH (UNRAM)

ANGGOTA :

    • ARIF (UNIBRAW)

    • SUZY NOVIANA DEWI (UNUD)

    • PUTU INDAH PERMATA (UNUD)

    • SILVIA GITA (UNIBRAW)






  1. BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KETUA : RETNA PUDJA YANTI (UNIJOYO)

SEKRETARIS : SOFI (BRAWIJAYA)

ANGGOTA :

  • NERISA AGNESIA (UNIJOYO)

  • ROVI EFENDI (UMM)

  • DEDY (UPN)

  • PANA WIDIANTARA (UNRAM)

  • ADISTY NINDY (UNUD)

  • DINY EVITA SARI (UNEJ)





Adapun program kerja yang telah diputuskan dalam MUKERWIL XV di UNIVERSITAS JEMBER adalah sebagai berikut :


SEKRETARIS

-MEMBANTU KETUA DPW IV MENJALANKAN RODA ORGANISASI

-BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP SURAT KELUAR DAN MASUK DPW IV POPMASEPI 2008-2010

-MENATA JADWAL KEGIATAN YANG TELAH TERSUSUN


BENDAHARA

-PENARIKAN DANA IURAN

-MENGATUR KEUANGAN


BIDANG KESEKRETARIATAN

-PENGARSIPAN DATA

- SURAT-MENYURAT

- PENGADAAN SERTIFIKAT DAN BUKU ALUMNI PENGURUS

- PENGADAAN ATRIBUT OLEH PENGURUS DPW IV POPMASEPI 2008-2010

BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT

1.KEMITRAAN BERBASIS AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

2. WORKSHOP DAN PENANAMAN MANGROVE



(PPSDM)

-LKMM

- MUSWIL

- KEMITRAAN INDUSTRIAL


BIDANG INFOKOM

- OPTIMALISASI MEDIA INFORMASI

- SOSIALISASI POPMASEPI

-KONSOLIDASI TERHADAP INSTITUSI YANG TERMASUK DALAM LINGKUP DPW IV