Monday 7 June 2010

Mie Sagu, Tahan Hingga 12 BulanMie Sagu, Tahan Hingga 12 Bulan


Pasaran mie kini diramaikan oleh ragam mie berbasis pati dari berbagai macam bahan tunggal atau campuran. Di antaranya mie gleser (mie sagu) yang sedang dikembangkan oleh masyarakat. Ada yang dipasarkan dalam keadaan basah dan ada yang dalam keadaan kering. Mie sagu kering perlu dikembangkan agar daya simpannya bisa lebih lama sehingga potensi pasarnya meningkat dan produksi serta pemasaran bisa berkembang. Dengan perlakuan tertentu pada proses pembuatan mie sagu basah yang dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan peralatan khusus dan pengaturan suhu pengeringan, mereka berhasil memperoleh mie sagu kering yang mutunya memenuhi standar SNI dan daya simpannya bisa mencapai sekitar 12 bulan.
Proses pembuatan mie sagu yang digunakan dalam penelitian tersebut memodifikasi model yang diuraikan Purwani dan Harimurti (2005), sedangkan alat pengeringnya adalah pengering model rak (tray dier). Pengering tipe rak ini memiliki ruang pengering ukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm yang diisi dengan 12 rak secara bertingkat dengan ukuran masing-masing 20 x 30 cm. Energi panas dipasok oleh perangkat elemen listrik, pengaliran udara panas ke ruang pengering berlangsung dengan bantuan kipas (blower). Pengering tipe rak tersebut dipilih untuk proses pengeringan karena suhu bisa diatur dan kebersihan produk dalam pengeringan bisa dikendalikan. Pembuatan mie sagu secara laboratoris pada percobaan tersebut dilakukan menggunakan tepung sagu aren, air dan tawas sebagai binder (biang). Sebanyak 20 tepung sagu dicampur 150 ml air dan 2 g tawas dicampur dan diaduk lalu dipanaskan hingga menjadi gel. Pada gel ditambahkan pati sagu kering sebanyak 180 g sambil terus diaduk hingga adonan menjadi adonan kalis. Adonan lalu dicetak menjadi helaian mie sagu dan langsung ditampung di atas rak kawat (rak pengeringan). Mie yang ditempatkan di atas rak dibatasi hanya satu lapis. Mie di atas rak-rak tersebut dimasukkan pada alat pengukus lalu dikukus selama 2 menit. Proses selanjutnya dalam pembuatan mie sagu basah yakni perendaman dan penirisan mie tidak lagi dilakukan, tetapi langsung ke tahap pengeringan. Setelah pengukusan, mie dengan raknya dimasukkan ke dalam ruang pengering tipe rak.

No comments: